1. Jurnal [kembali]
- Panel DL 2203D
- Panel DL 2203S
- Jumper
- Modul D'Lorenzo
- Jumper
4. Prinsip Kerja [kembali]
pada percobaan 3a ini akan dipengaruhi oleh inputan S1 dan S2 dimana jika S1 clock dan s2 berlogika 1 maka data biner yang dihasilkan pada CTRDIV10 berjumlah 10 dimulai dari 0 sampai 9 sedangkan pada CTRDIV16 jumlah data bimer yang dihasilkan yaitu 16 buah dimulai dari 0-15. disini outputnya itu berada dalam kondisi counter up yang ditandai dengan semakin lama nilai outputnya akan semakin besar (0-9 dan 0-15). lalu jika input S1 nya berlogika 1 dan S2 nya clock maka jumlah data biner yang dihasilkan akan sama dengan percobaan sebelumnya namun pada percobaan ini data biner yang dihasilkan dimulai dari 9-0 dan 15-0. ini menandakan bahwa outputnya berada dalam kondisi counter down yang ditandai dengan nilai biner yang dihasilkan akan semakin kecil. maka dapat disimpulkan jika s1 clock s2 logika 1 maka counter up dan jika s1 logika 1 s2 clock maka counter down.
pada percobaan 3b, output yang dihasilkan akan dipengaruhi oleh S1 dan S2 karena masing masign nya dihubungkan dengan gerbang OR dimana jika S1 berlogika 1 dan S2 berlogika 0 maka output yang dihasilkan pada CTRDIV16 dan CTRDIV10 berada dalam kondisi counter down yang ditandai dengan semakin kecil nilai data biner yang dihasilkan, sedangkan jika input S1 nya belogika 0 dan S2 berlogika 1 maka output yang dihasilkan pada CTRDIV16 dan CTRDIV10 berada dalam kondisi counterup yang ditandai dengan semakin bertambahnya nilai desimal data biner
Percobaan 3
1. Analisa output percobaan berdasarkan IC yang digunakan
Pada percobaan 3a digunakan IC 74193 dan IC 74192. Pada masing masing IC ini output nya dihubungkan dengan LED dimana LEDS ini berfungsi sebagai penanda jumlah bilangan biner yang dihasilkan. pada IC 7492 output yang dihasilkan terdapat 10 karakter yang dimulai dari 0-9 (counter up) sedangkan pada IC 74193 output yang dhasilkan terdapat 16 karakter yang dimulai dari 0-15 (counter up). Kondisi ini dapat terjadi jika S1 nya clock dan S2 nya logika 1sedangkan jika S1 nya logika 1 dan S2 nya clock maka ouptuta yang dihasilkan pada IC 74193 akan berada pada counter down atau nilainya turun dari 15-0 dan pada IC 74192 juga berada dalam counter down yang nilainya turun dari 9-0.
Pada percobaan 3b rangkaiannya sama dengan rangkaian 3a namun pada 3b ini ditambah gerbang OR dua buah yang dihubungkan dengan kaki up dan down masing masing IC mimana jika S1 nya logika 1 dan S2 nya logika 0 maka pada IC 74193 berada pada counter down (15-0) dan pada IC 74192 juga counter down (9-0). Sedangkan jika s1 logika 0 dan S2 logika 1 maka masing masing IC berada dalam counter up.
2. Analisa hasil percobaan pada kondisi 3 dan 4
Pada percobaan 3a dimana kedua Ic outputnya ON namun tidak counter dimana keluaran dari masing masing IC adalah 0
Pada percobaan 4a dimana s3, s2 = 1, s1 = clock, s0 = 1 maka output yang dihasilkan pada IC 74193 berupa counter up (0-15) dan pada IC 74192 berupa counter up juga (0-9). Hal ini dikarenakan S1 nya terhubung ke kaki up
Pada percobaan 3b dimana s0,s1,s3 = 0 dan s2 = 1 maka output yang dihasilkan yaitu OFF semua pada masing masing IC.
Pada percobaan 4b dimana s0 = 1, s1 = 0, dan s2,s3 = 1 maka output yang dihasilkan pada kedua IC yaitu 0101 atau jika du=iubah kedalam data digital bernilai 10
3. Apa pengaruh gerbang OR pada rangkaian
Gerbang OR pada rangkaian ini berfungsi sebagai pengatur ON atau OFF nya counter up dan counter down. Untuk menghidupkan couner up dan counter down maka saklar yang terhubung pada kaki gerbang or harus terhubung ke ground agar berlogika 0. Sehingga kombinasi dengan clock voltage adalah 01 dan 01 maka output gerbang OR adalah 0 dan 1 secara bergantian. Kalau iangain counter berada dalam kondisi OFF maka gerbang OR harus terhubugn ke kaki VCC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar